Saat ini sudah tersedia ribuan jenis font dengan berbagai macam gaya. Ada font gratis yang bisa diunduh di internet, ada pula font berbayar yang harus membeli bila Anda ingin menggunakannya. Setiap jenis font diciptakan oleh seorang desainer, yang kemudian bisa digunakan oleh banyak orang. Dalam pengaplikasiannya kedalam desain, kita perlu memilih jenis font yang paling tepat. Dari sekian banyak font yang ada, pada umumnya dibagi menjadi 5 Jenis tipografi. Jenis-jenis tipografi tersebut mewakili ciri khas sebuah font.
Tipografi huruf adalah sebuah seni dalam memilih serta menata bentuk huruf pada suatu halaman konten. Seni ini menjadi salah satu elemen yang harus dikuasai desainer grafis agar hasil karya yang dihasilkan dapat menyampaikan pesan secara efektif dan nyaman untuk dibaca.
Baca juga: Hey, Kamu Desainer! Ini Perbedaan Grafis Vektor dan Bitmap
Jenis Tipografi Yang Ada Saat Ini
Jenis tipografi adalah pengelompokan seni tipografi yang mewakili setiap jenis font dengan ciri khasnya masing-masing. Jika diibaratkan dengan sistem klasifikasi hewan seperti yang kita pelajari di kelas Biologi, seni tipografi huruf adalah ilmu yang mempelajari tentang pembagian kelompok hewan tersebut. Sedangkan jenis tipografi diibaratkan saat kita mengelompokkan hewan yang memiliki ciri-ciri berambut dan berbulu, mampu mengatur suhu tubuh, dan menyusui ke dalam kelas mamalia.
1. Serif
Serif adalah jenis tipografi yang paling klasik. Diberi nama serif karena memiliki “serif atau sirip” di tiap tepinya. Tipografi ini banyak digunakan serta terlihat di sekitar kita. Di buku atau dokumen, jenis font atau hurufnya pun banyak menggunakan serif. Tipografi serif cocok digunakan untuk tulisan pendek maupun panjang.
2. Egyptian
Ada pula jenis tipografi yang memiliki unsur serif namun cenderung lebih besar, dikenal dengan nama “Egyptian“. Atau disebut juga sebagai “Slab Serif“. Font ini cocok digunakan untuk penegasan atau penekanan dalam menyampaikan suatu kata maupun pesan.
Sampai saat ini tipografi egyptian digunakan di banyak model desain. Kebanyakan digunakan dalam model desain periklanan, karena memiliki ukuran serif yang lebih tebal dan besar, sehingga bisa menarik perhatian. Kendati masih mudah terbaca, jenis tipografi ini harus digunakan dengan hati-hati. Biasanya dipakai untuk penulisan kalimat judul, header, dan logo, bukan untuk teks yang panjang.
3. Sans Serif
Arti dari kata “Sans” disini adalah tanpa. Dengan demikian, Sans serif berarti huruf yang tidak memiliki “serif“. Tipografi ini bermunculan pada pertengahan abad ke 19an yang kita kenal sebagai era modern. Jenis ini lebih simpel dan sekarang paling banyak digunakan untuk tulisan panjang dikarenakan lebih mudah dibaca dengan cepat. Contoh dari tipografi ini adalah font Arial, yang kita tahu ini adalah font paling umum digunakan bersama font Serif Times New Roman.
Sans Serif masih dianggap sebagai pilihan yang paling simpel, modern, efisien, dan bersih. Tipografi ini juga yang paling mudah dibaca pada berbagai ukuran. Dengan bentuknya yang sederhana, membuatnya telah dipakai di kebanyakan interface layar digital. Banyak desainer berasumsi bahwa Sans Serif adalah font terbaik untuk teks paragraf panjang untuk dapat berkomunikasi dengan cepat.
4. Script
Script adalah tipografi yang bentuknya mirip tulisan tangan tradisional. Jenis tipografi ini harus digunakan hati-dengan hati. Bila menggunakannya untuk tulisan panjang dapat menyebabkan desain sulit dipahami. Namun bila untuk tulisan pendek atau judul seperti di undangan pernikahan, undangan ulang tahun, dan sertifikat, jenis Script lah yang paling sering digunakan karena terasa lebih estetik.
Tipografi script pada umumnya memiliki ketebalan atau ketipisan tulisan yang bervariasi pada setiap huruf. Pada penggunaannya bila memakai huruf kapital semua, biasanya tulisan jadi tidak rapi. Maka dari itu, perlu dipadukan misal huruf pertama besar, lalu sisanya huruf kecil.
5. Dekoratif
Dekoratif adalah pengembangan jenis tipografi lain dan menjadi sangat berbeda. Pada jenis ini, huruf menjadi bergaya dan memberi kesan tertentu ke pembaca. Seperti halnya Script, Dekoratif tidak cocok digunakan untuk tulisan yang panjang. Contohnya adalah font Disney.
Setiap jenis tipografi di atas memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing. Beberapa baik untuk tulisan panjang, beberapa baik untuk tulisan pendek. Oleh karena itu, dalam membuat desain grafis, perlu memadukan paling tidak 2 gaya supaya menciptakan desain yang utuh. Terutama pada desain yang tulisan lebih dominan daripada foto atau gambar ilustrasi, seperti pada majalah, brosur, dan lain-lain.