Meski baru mengalami kenaikan popularitas dalam beberapa tahun ke belakang, teknologi 3D printing adalah teknologi yang sudah cukup lama digunakan. Mesin cetak 3D print pertama berasal dari tahun 1981. Waktu itu, Dr. Hideo Kodama menemukan mesin prototipe yang bisa mencetak dengan cepat menggunakan resin yang dipolimerisasi dengan sinar UV.
Seiring berjalannya waktu, teknologi cetak 3D printing semakin meluas penggunaannya. Hampir semua sektor memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari pembuatan prototipe sampai mencetak produk siap jual. Apa sebenarnya 3D printing itu? Apa saja kegunaannya? Mari kita kulit lewat pembahasan berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian 3D Printing
Dilansir dari 3DPrinting.com, manufaktur aditif atau 3D printing adalah proses pembuatan objek 3 dimensi lewat file digital. Pembentukan objek cetakan 3 dimensi dapat dicapai lewat proses aditif. Dalam proses aditif, objek dibuat dengan meletakkan lapisan demi lapisan material secara berurutan sampai objeknya terbentuk. Masing-masing lapisan ini dapat dilihat sebagai potongan melintang dari objek yang diiris tipis.
Lewat mesin cetak 3 dimensi, kamu bisa menghasilkan bentuk kompleks dengan menggunakan lebih sedikit bahan daripada metode manufaktur tradisional.
Jenis 3D Printing
Jenis 3D printing sendiri ada bermacam-macam, tergantung pada material yang digunakan dalam proses pencetakannya. Menurut Protolabs, beberapa jenis 3D printing antara lain adalah:
1. Fused Deposition Modeling (FDM)
Fused Deposition Modeling (FDM) adalah teknologi pencetakan 3D desktop yang umum digunakan untuk mencetak komponen plastik. Proses kerja printer FDM melibatkan ekstrusi bertahap filamen plastik lapis demi lapis ke platform pembuatan. Metode ini efisien secara biaya dan cepat untuk menghasilkan model fisik.
2. Stereolithography (SLA)
Stereolitografi (SLA) adalah teknologi cetak 3D pertama yang ada dalam industri ini. Printer SLA menonjol dalam menghasilkan komponen dengan tingkat detail tinggi, permukaan akhir yang halus, dan toleransi yang ketat. Kualitas permukaan akhir pada komponen SLA tidak hanya menciptakan tampilan yang estetis, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi komponen, seperti pengujian kecocokan dalam suatu rakitan. Teknologi ini sering digunakan di industri medis, dan aplikasi umum melibatkan pembuatan model anatomi serta mikrofluida
3. Selective Laser Sintering (SLS)
Selective Laser Sintering (SLS) melibatkan peleburan bubuk nilon menjadi bentuk plastik padat. Karena suku cadang yang dihasilkan oleh SLS terbuat dari bahan termoplastik murni, daya tahan hasil cetaknya sangat tinggi, cocok untuk pengujian fungsional termasuk pembuatan engsel hidup dan snap-fit. Dibandingkan objek yang dicetak dengan SLA, SLS menghasilkan produk akhir dengan kekuatan yang lebih baik meskipun permukaannya cenderung kasar.
4. Digital Light Processing (DLP)
Digital Light Processing mirip dengan SLA karena proses curing resin cair dilakukan dengan menggunakan cahaya. Perbedaan utama antara kedua teknologi ini adalah DLP menggunakan layar proyektor cahaya digital sedangkan SLA menggunakan laser UV. Ini berarti printer DLP 3D dapat mencitrakan seluruh lapisan build sekaligus, sehingga menghasilkan kecepatan build yang lebih cepat.
5. Multi Jet Modeling (MJM)
Multi Jet Modeling terkenal karena kemampuannya membentuk objek dengan detail halus. Dalam proses pencetakan, print head membangun objek 3D secara lapis demi lapis, menghasilkan objek dengan detail halus dan permukaan yang rata. Cara kerjanya mirip dengan printer inkjet konvensional.
Kegunaan 3D Printing
Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, 3D printing memiliki berbagai kegunaan untuk beragam sektor industri. Beberapa contoh produk yang bisa dibuat dengan menggunakan mesin 3d printing adalah:
1. Pembuatan Prototipe Produk
Pembuatan prototipe produk dengan 3D printing melibatkan pemodelan digital dan cetakan lapis demi lapis menggunakan teknologi seperti Fused Deposition Modeling (FDM) atau Stereolitografi (SLA). Proses ini memungkinkan pembuatan cepat dan akurat dari model fisik untuk pengujian dan evaluasi desain produk sebelum produksi massal, mempercepat iterasi desain dan mengurangi biaya pengembangan.
2. Replikasi Bagian yang Sulit Ditemukan
Jika kamu memiliki sebuah produk dengan bagian atau spare part yang tidak dijual, kamu bisa membuatnya kembali dengan mesin cetak 3D. Lewat cetak 3D, replikasi komponen atau suku cadang yang sulit dapat dilakukan dengan lebih presisi, cepat dan efisien.
3. Produksi Produk Custom
Produksi produk custom dengan 3D printing dapat dilakukan dengan menggunakan desain digital khusus yang dibuat sesuai kebutuhan pelanggan. Setelah desain selesai, printer 3D akan membentuk objek tersebut secara lapis demi lapis, menciptakan produk yang unik dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Teknologi ini memungkinkan pembuatan produk custom dengan efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi.
Tips Memilih Jasa 3D Printing
Dengan berbagai kegunaan cetak 3 dimensi yang sudah disebutkan di atas, kamu tentu ingin mengoptimalkannya untuk berbagai kebutuhan. Sayangnya, saat ini harga mesin printer 3D masih cukup tinggi.
Sebagai solusi, kamu bisa memanfaatkan jasa 3D printing. Perusahaan penyedia jasa cetak 3 dimensi ini biasanya menyediakan beragam pilihan teknologi dan melayani pemesanan cetak untuk berbagai kebutuhan. Sebelum memilih jasa 3D printing, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Simak tipsnya berikut ini!
1. Cek Kualitas Cetakannya
Sebelum melakukan pemesanan, periksa portofolio jasa 3D printing dengan seksama. Ajukan pertanyaan terinci mengenai kualitas cetakan 3D dan jangan ragu untuk meminta sampel sebagai referensi.
Mengecek kualitas cetakan juga bisa dilihat dari ulasan pelanggan serta dengan mencari tahu teknologi 3D printing apa yang mereka gunakan. Semakin bagus dan canggih teknologinya, biasanya akan semakin baik pula hasil akhirnya.
2. Cek Harga
Tarif jasa 3D printing bervariasi di pasaran, tergantung pada harga bahan baku (filament) yang digunakan. Layanan dengan harga lebih rendah cenderung menggunakan filament berkualitas rendah, tanpa jaminan atas ketahanan hasil cetakan atau kesesuaian fungsional.
Sebaiknya perhatikan kualitas filament saat memilih layanan 3D printing untuk menghindari potensi kerusakan atau ketidaksesuaian hasil akhir cetakan dengan kebutuhan.
3. Ketahui Batas Waktu Pengerjaan
Jika kamu membutuhkan jasa cetak 3D dengan waktu pengerjaan yang relatif singkat, kamu perlu bertanya terlebih dahulu pada penyedia jasa. Pastikan mereka bisa menyesuaikannya dengan tenggat yang kamu inginkan agar proyekmu tidak terganggu.
4. Pertimbangkan Lokasi dan Pengiriman
Lokasi penyedia jasa 3D printing juga perlu dipikirkan dengan baik. Selain untuk memperkirakan estimasi sampainya pesanan, ini penting untuk memastikan keamanan barang selama pengiriman. Jika kamu khawatir dengan keamanan barang selama dalam perjalanan, carilah lokasi cetak yang dekat dengan tempat tinggalmu agar kamu bisa datang langsung ke studio untuk mengambil hasilnya.
Teknologi cetak 3D diakui telah memudahkan pelaku usaha di berbagai sektor industri. Bagi individu, cetak 3D juga memberikan peluang lebih besar untuk berkreasi dengan hobi dan menciptakan sesuatu yang baru. Wujudkan ide-idemu sekarang juga dengan menggunakan teknologi 3D printing!